INVESTASI EMAS

Rusia–Ukraina Perang. Emas Menang!

Beberapa hari ini banyak diterbitkan kabar mengenai perang dunia ke tiga, disebutkan pula keterkaitan antara Rusia dan Ukraina yang kian memanas.

Jake Sullivan mengatakan bahwa mungkin saja jika Rusia menyerang Ukraina dalam hitungan hari. “Saya tidak tahu pasti serangan seperti apa yang akan dilakukan. Seperti yang saya sebutkan, kemungkinan serangan yang terbatas, atau bisa jadi lebih ekspansif” tambah Sulivan.

Tentu saja investor cukup khawatir dengan berita tersebut. Para investor memilih berinvestasi di emas, mengingat bahwa emas adalah aset safe haven, dimana safe haven adalah jenis investasi yang mampu mempertahankan dan meningkatkan nilai selama masa gejolak pasar. Safe haven ini merupakan jalan keluar agar aset para investor tidak mengalami kerugian saat terjadi krisis keuangan. Kalau kita seorang Investor, hal yang sangat mungkin kita memilih produk investasi yang lebih aman. Emas dinilai cukup aman daripada saham, property, atau produk investasi lainnya.

Baca juga: Tabungan Emas Untuk Jangka Panjang

Pada emas terdapat hukum penawaran dan permintaan. Dikarenakan investor mulai beramai-ramai membeli emas sebagai sarana investasi, maka permintaan emas pun naik. Hal ini pastinya membuat harga emas menjadi meroket naik.

Dalam hal ini, Jika anda tahu terkait Inflasi dimana Inflasi juga menjadi faktor penyebab harga-harga barang semakin naik, hal tersebut pun berdampak pada harga emas. Tingginya tingkat Inflasi mempengaruhi tingginya harga emas. Investor atau bahkan kita sendiri rasanya tidak akan mau menyimpan aset dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi dalam bentuk emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi.

Dikutip dari Bareksa, Pada sebuah kesempatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengakui bahwa emas kerap menjadi pilihan investor di kala ketidakpastian ekonomi global saat ini. Setidaknya ada tiga alasan emas baru dipilih manakala ekonomi sedang tidak menentu atau terdapat gejolak geopolitik. Pertama, nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi. Kedua, nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi atau perang. Ketiga, permintaan akan emas tidak berkurang seiring dengan ketersediaan emas yang terbatas. Tak perlu heran, pamor emas umumnya melejit ketika sedang krisis.

Edward Moya, analis pasar senior di OANDA mengatakan jika serangan militer dilakukan, harga emas berpeluang kembali ke US$ 1.900/troy ons.

Sumber: cnbcindonesia.com, kabarmedan.com, bareksa.com, investing.com

Rusia–Ukraina Perang. Emas Menang! Read More »